Antara Manusia dan Hewan
Gambar : Ilustrasi Manusia jadi babi, dan sebaliknya. |
Antara Manusia dan Hewan, bisa kita menyebut keduanya sebagai salah
satu sifat dan karakter yang saling berhubungan. Bagaimana bisa manusia
berhubungan dan hewan? atau bagaimana dalam beberapa teori manusia adalah
hewan. Kalo kita artikan bersama-bersama Manusia atau orang adalah spesies
primata dengan populasi yang terbesar, persebaran yang paling luas, dan
dicirikan dengan kemampuannya untuk berjalan diatas dua kaki serta otak yang
kompleks yang mampu membuat peralatan, budaya, dan bahasa yang rumit wikipedia. Sedangkan Hewan, Menurut Anshori (2009) hewan atau disebut juga
dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan
Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi.
Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja) wikipedia.
Ketika kita membaca dan memahami arti dan maknanya, tidak ada banyak perbedaan dalam penciptaan antara manusia dan hewan, dan hal yang sama berlaku untuk makhluk di dunia. Hubungan seperti inilah yang membuat kita terus mencari, dari zaman nabi Adam, mungkin sampai hari ini, apa yang mengikat umat manusia dengan begitu kuat. Dalam perspektif hewani, manusia bukanlah satu–satunya makhluk hidup yang harus diperhatikan.
Tetapi, keadilan juga harus berpihak pada mereka yang mendorong kehidupan manusia karena sebenarnya mereka saling bergantung satu sama lain. Apa yang diajarkan dan dianut oleh Sahabat/i PMII didalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yaitu Hambblum Minal Alam yang mempunyai arti alam yang isinya juga hewan. Manusia dan makhluk lain memiliki kemampuan untuk memahami, dapat memahami dan merasakan; sadar akan perasaan; tertarik pada kehidupan dan menghargai kehidupan.
Di dunia ini, makhluk hidup bukan hanya
manusia. Oleh karena itu, jika makhluk lain tidak mendapatkan keadilan seperti
yang tertulis dalam ajaran Aswaja, mereka juga perlu diperhatikan.
“Menurut kami, hewan dan manusia
tidak berbeda, mereka berevolusi,” kata Susilohadi.
Semua makhluk hidup memiliki naluri
dan keinginan akan kehidupan.
“Letak perbedaan hewan dan manusia adalah pada volume otak,
sehingga memengaruhi perilaku mereka,” kata Susilohadi
Hubungan negatif antara hewan dan manusia tidak hanya berdampak
pada keduanya, tetapi juga berdampak pada lingkungan. Menjalin kerjasama yang
baik antara keduanya merupakan solusi untuk mengatasi tingginya eksploitasi
hewan. Jika manusia mengandalkan hewan sebagai sumber makanan, maka ciptakan
makanan atas dasar pemenuhan kebutuhan hidup, daripada menciptakan makanan
sesuai gaya hidup, untuk meminimalkan eksploitasi hewan.
Penulis : Sahabat Salman
Editor : Sahabat A. Hasan
0 Response to "Antara Manusia dan Hewan"
Posting Komentar